custom tumbler box, tumbler custom jakarta, tumbler custom jember, tumbler custom medan, tumbler custom makassar, tumbler custom malang, tumbler custom manado, tumbler custom made, miir tumbler custom, custom tumbler no minimum
Tumbler Custom Alasan Aku Bertengkar Dengan Suami ku
“Pokok nya aku ngga mau tahu Bang, antarkan aku kesana sekarang juga….praaaakkkk..tang..tung..dessshhh” Suara amarah dari wanita itu terdengar sampai keluar, bersamaan suara Tumbler Custom dilempar ke lantai, namun ajaib nya Tumbler Custom itu baik-baik saja tidak ada lecet sedikit pun.

Suatu hari sepasang suami istri bertengkar hanya karena masalah sepele, kabarnya sang istri cemburu melihat tingkah suami nya akhir-akhir ini tak seperti biasa nya. Aku sebagai tetangga nya merasa kasihan dan tidak enak melihat mereka yang harus nya akur namun malah bertengkar. Meski aku tahu bahwa ini adalah privasi orang namun aku merasa bahwa aku harus membantu mereka menyelesaikan masalah nya. Pagi hari ketika istri nya sedang menyapu perkarangan rumah aku mencoba menghampiri nya berniat untuk membantu menyelesaikan masalah dengan suami nya. Aku melihat dia menyapu halaman sambil membawa sebuah botol minuman, aku familiar dengan benda itu adalah Tumbler Custom sebab aku melihat ada design yang unik dan logo yang ia tempelkan disana, dugaan ku tepat bahwa yang aku lihat itu adalah Tumbler Custom.
Dengan mengkerutkan kening aku merasa ada yang aneh dari Tumbler Custom yang ia bawa, kok mirip dengan Tumbler Custom yang aku miliki juga dirumah, aku semakin penasaran soalnya aku sempat kesal dengan istri ku dirumah karena Tumbler Custom yang aku beli itu hilang, dan terakhir yang menggunakan itu adalah istri aku namun ia tak pernah merasa ia telah menghilangkan Tumbler Custom yang aku beli, ahh sudahlah ngga masalah, mungkin istri aku lupa dia menaruh dimana sehingga Tumbler Custom yang aku beli itu sekarang tidak ada.
Aku melangkah perlahan agar istri tentangga ku itu tidak merasa kaget dengan kehadiran ku, namun aku sambil mengamati Tumbler Custom yang ia genggam, aku merasa curiga dikarenakan Tumbler Custom yang itu sama persis dengan Tumbler Custom yang aku punya, aku jadi berfikiran aneh jangan-jangan ia mengambil Tumbler Custom punya aku, ahh namun tidak mungkin, toh dia selama ini menjadi tetangga ku baik sekali, ngga mungkin dia mencuri nya, aku kenal betul dengan orang ini, fikiran aku saja yang mengada-ngada yasudahlah aku langsung saja memanggil dia dengan perlahan “Jeng..?” lirih suara ku menyapa nya, “Oh iya Mas Bayu, ada apa yaa?” jawab nya dengan sedikit malu-malu, “He..he.. ngga ada apa-apa jeng, hanya mau mampir saja kesini, lagi sibuk membersihkan perkarangan rumah Jeng? Tanya ku dengan pelan, “Iya ini Mas Bayu, sudah beberapa hari ini hujan terus, belum sempat menyapu nya juga, ini mumpung cerah aku bersihkan saja, kebetulan pekerjaan didalam rumah juga sudah selesasi, suami ku juga lagi ke kantor.” Jawab nya dengan ramah, sambil dia minum air putih dari Tumbler Custom yang bawa.
Waah rasa curiga ku semakin besar, aku melihat logo yang aku pasang di Tumbler yang aku beli itu sama persis dengan yang Ajeng gunakan ini, dari warna juga tulisan nya, amarah ku rasa nya naik ingin memaki pencuri, namun logika ku menahan nya untuk tidak marah kepada nya, mungkin saja hanya kebetulan mirip dengan Tumbler Custom yang aku beli. Namun nanti aku ingin mencoba menanyakan kepada nya terkait Tumbler Custom itu. “Iya Jeng, sudah beberapa hari hujan terus jadi susah kemana-mana apalagi membersihkan perkarangan seperti ini, terlihat kotor dari luar jika dibiarkan saja” jelas ku dengan tetap mata tak beralih dari Tumbler Custom itu. “Iya Mas Bayu, cuaca saat ini memang susah ditebak, kadang panas eh kadang hujan berhari-hari seperti kemaren itu, aku kira bakal banjir mas, hujan nya lebat juga lama” Ajeng itu menegaskan sambil terlihat raut wajah nya agak ngeri.
“iya betul sekali Jeng, aku juga mengira seperti itu, oh iya Jeng aku ingin menanyakan sesuatu nih, tapi maaf yaa jika pertanyaan ini menyinggung perasaan mu, aku mau nanya kenapa si akhir-akhir ini kamu dengan suami kamu sering bertengkar, aku merasa tidak enak sebagai tetangga dan teman baik mu Jeng, jika bisa aku bantu menyelesaikan masalah mu akan aku bantu Jeng?” tanya ku dengan sedikit ragu namun entah kenapa kaki ku melangkah mendekati tubuh Ajeng yang masih molek ini meski sudah punya anak dua, mata ku selalu memerhatikan Tumbler Custom yang masih saja Ajeng genggam.
“Oh iya engga masalah mas, memang akhir-akhir ni sering bertengkar dengan suami aku mas, mungkin masalah nya sepele si namun aku merasa sikap suami aku jauh berbeda sekarang, aku merasa gelisah sebagai istri nya” jawab Ajeng dengan suara sedikit merasa iba, dengan pandangan mata sayu, dan tetap menggenggam Tumbler Custom yang ia bawa seperti mengisyaratkan ada sesuatu dengan Tumbler Custom itu, aku merasa iba dan entah tenaga dari mana muncul, tangan ku mengelus-elus bahu nya yang lembut sekali. “Memang nya masalah apa Jeng, kalau mau cerita saja agar beban mu sedikit berkurang, atau barangkali aku bisa membantu mu Jeng menyelesaikan masalah nya?” tanya ku dengan pelan mencoba memasuki ruang rasa yang Ajeng sedang rasa saat ini.
“Huftt..” terdengar helaan nafaas Ajeng mengingat masalah dengan suami nya “Iya Mas Bayu, aku senang sekali sebenarnya berbagi certa dengan teman-teman karena bisa meringankan beban aku, masalah nya sepele Mas sesungguh nya, hanya karena Tumbler Custom ini” sambil menunjukan Tumbler Custom yang sejak tadi ia genggam. Mendengar sedikit sumber masalah itu aku jadi semakin curgia dan penasaran masalah mereka karena Tumbler Custom itu,wah seperti nya ini menarik sekali, gegera Tumbler Custom suami isteri jadi bertengkar. “Apa kaitan masalah kamu dan suami mu dengan Tumbler itu?” tanya ku dengan menatap Tumbler Custom itu.
“Seperti ini Mas Bayu, setiap suami ku pergi ke kantor aku sering membekali nya dengan makanan dan minuman dari rumah agar kesehatan nya terjaga dari makanan ngga sehat jika beli diluar mas, juga untuk menghemat pengeluaran kami, kalu terus-terus an membeli diluar kami susah berhemat apalagi kondisi saat ini ekonomi sedang anjlok, belum lagi anak-anak kebutuhan Pendidikan harus diperhatikan juga Mas Bayu, nah akhir-akhir ini aku membekali minuman yang biasa nya aku siapkan namun suami ku menolak dan menyuruhku menaruh air minum nya ke dalam Tumbler Custom ini saja, aku tanya dia mendapatkan dari mana dan dari siapa, suami ku jawab dia beli di Vendor Tumbler Custom, aku bukan kesal dia membeli barang seperti ini mas, hanya saja botol minuman kami cukup banyak, kesan nya boros, tapi suami ku bersikeras agar ia ingin menggunakan ini saja, kata nya ini lebih terjamin dan aman. Aku sebagai Ibu Rumah tangga wajar saja kan khawatir apa benar ini aman, aku belum paham betul Mas Bayu tentang kualitas Tumbler Custom ini, setiap aku menanyakan perihal itu suami ku selalu menjawab aman aman saja, aku belum puas jika aku belum merasakanya mas, aku mungkin juga salah karena jadwal suami ku padat bukan nya aku melayani nya agar rasa letih nya hilang malah aku selalu bertanya, bertanya, dan mengkhawatirkan Tumbler Custom ini” jelas nya dengan serius dan sedikit berduka.
Aku merasa kasihan sekali hanya karena Tumbler Custom ini, suami istri sampai bertengkar. “Akhirnya karena melihat sikap ku yang terlalu khawatir terkait Tumbler Custom ini, suami ku mengalah dan menyarankan aku menggunakan nya agar aku tahu apa manfaat nya dan tidak mengkhawatirkan lagi. Maka nya hari ini suami ku tidak membawa Tumbler Custom ini ke kantor nya dan memberikan nya kepada ku supaya aku coba, dan ternyata apa kata suami ku itu benar mas, aku saja yang terlalu mengkhawatirkan Tumbler Custom ini hingga mengabaikan pelayanan aku yang baik terhadap nya” Ajeng terdiam sambil menghela nafas terlihat dia menyesali sikap nya terhadap suami nya itu, setidak nya aku jadi paham dimana duduk permasalah nya.
“Oh seperti itu Jeng, aku paham kenapa suami kamu seperti itu, karena dia sudah berfikir masak-masak dan paham kualitas Tumbler Custom ini, mungkin saran aku sikap mu yang berlebih-lebih an saja Jeng yang harus dikurangi karena aku tahu bahwa suami kamu itu baik orang nya” jelas ku agar membantu kesedihan Ajeng yang sedang ia rasakan. “Lalu apa nanti yang mau kamu lakukan jeng jika suami mu pulang?” tanya ku ke Ajeng yang mungkin dia belum tau apa yang harus ia lakukan. “Aku ingin meminta maaf Mas Bayu kepada suami ku, mengakui kesalahan ku gara-gara Tumbler Custom kami jadi bertengkar agar kami baik kembali seperti biasa, sekarang aku sudah tau manfaat Tumbler Custom ini mas, ternyata bagus sekali dan sangat aman” jelas nya dengan wajah yang sudah terlihat ceria.
“Jika seperti itu bagus Jeng, jika nanti ada kejanggalan dengan suami mu, selesaikan dengan kepala dingin dan saling mengalah dalam keegoisan” saran ku kepada Ajeng, “Iya Mas Bayu, terimakasih yaa mau mendengar kesedihan aku” Aku dan Ajeng masuk ke rumah masing-masing karena hari sudah beranjak siang dan waktu nya makan siang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar